Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2.600 Wanita Pecahkan Rekor Dunia Berkebaya di Yogyakarta

image-gnews
Para peserta tak diwajibkan berias, namun wajib mengenakan kebaya dan batik. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Para peserta tak diwajibkan berias, namun wajib mengenakan kebaya dan batik. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 2.600 lebih wanita dari berbagai daerah Indonesia dan mancanegara, berhasil memecahkan rekor dunia untuk pemakaian kebaya terbanyak. Acara bertajuk 2020 Wanita Berkebaya tersebut dipusatkan di Sleman City Hall, Kamis 20 Februari 2020 sore.

Event yang digagas Masyarakat Adat Nusantara (Matra), Srikandi Masyarakat Adat Nusantara (Srita) dan organisasi pengusaha salon DPD Tiara Kusuma DIY itu, memecahkan rekor yang disahkan lembaga Royal Word Record, dengan mengusung tema "Cultural Diversity and World Peace".

Para perempuan yang terlibat berasal dari beberapa benua seperti Asia, Eropa, hingga Afrika, "Awalnya kami cemas karena menjelang hari H peserta yang terdaftar belum tercapai 2.020 orang. Ternyata saat acara berlangsung yang datang ada 2.600 lebih perempuan berkebaya," ujar panitia yang juga penasehat organisasi Matra, Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Wiroyudha di sela acara.

Dalam ajang itu peserta yang hadir tidak diharuskan untuk merias wajah, dan bersanggul. Rambut dan riasan bebas, namun yang wajib adalah datang berkebaya dengan bawahan kain batik.

Panitia pun memilih beberapa kategori yakni terunik, terheboh, tertua, terfavorit, tercantik, terklasik, dan terindah pada ajang itu. Sepanjang kegiatan berbagai acara digelar. Mulai fashion show hingga sikap komitmen bersama menjaga budaya juga kemajemukan yang ada.

Ribuan perempuan sempat menggelar aksi bersama, membawa poster untuk menyerukan perdamaian dunia. Seorang warga asal Roma, Italia, 
Ilaria Meloni, 30, tertarik mengikuti acara itu karena dalam enam tahun terakhir jatuh cinta pada kebaya.

Lajang yang masih menyelesaikan program doktoralnya dengan meneliti tradisi karawitan dan sinden di Institute Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu, sejak 2014 berada di Yogyakarta dan mulai mengenal kebaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kebaya bukan saja indah, tapi busana ini memiliki ekspresi sendiri yang luar biasa jika dipakai," ujar perempuan yang kini mengkoleksi tak kurang 30 kebaya itu, "Kebaya saya ada yang beli di Pasar Beringharjo, membuatkan di penjahit dan beli jadi," ujarnya semringah dengan kebaya hitamnya.

Beda halnya dengan Muryati, 42, perempuan disabilitas asal Moyudan, Sleman. Perempuan anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sleman, Yogyakarta itu nekat menerobos hujan menggunakan sepeda motor roda tiganya demi menghadiri acara itu.

Ribuan perempuan ikut serta dalam even perempuan berkebaya memecahkan rekor dunia bertajuk 2020 Wanita Berkebaya di Yogya Kamis.(20/2). TEMPO/Pribadi Wicaksono

"Saya nekat datang karena acara budaya seperti ini jarang sekali atau tak pernah melibatkan kaum difabel. Ini pertama bagi saya ikut acara seperti ini," ujar perempuan yang kesehariannya membuka usaha menjahit di rumahnya itu.

Muryati pun, walau duduk di atas kursi roda, tetap tampil semangat dengan busana kebayanya dan sepanjang acara antusias mengikuti kegiatan itu.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

11 jam lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

6 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.